logo Kompas.id
EkonomiTak Ada Kapal Perintis,...
Iklan

Tak Ada Kapal Perintis, Cengkeh di Tiga Pulau Gagal Dipanen

Ribuan hektar pohon cengkeh di tiga pulau, yakni Teon, Nila, dan Serua, tak bisa dipanen. Para petani serta buruh tani yang hendak ke tiga pulau itu masih tertahan di Pulau Seram. Pasalnya, kapal perintis yang melayani pulau-pulau di Maluku itu rusak.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mkXsoUk38gP4lUwCHLpurMs6kaw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2Fkompas_tark_23005099_128_0.jpeg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Petugas Bank Indonesia Provinsi Maluku (kiri) menyerahkan sejumlah uang yang ditukar warga di Pulau Serua, Kebupaten Maluku Tengah, Maluku, Selasa (29/3/2016). BI Maluku menjelajahi sejumlah pulau kecil dan pulau terluar di Maluku untuk melakukan penukaran uang serta mengidentifikasi sejumlah kebutuhan yang mungkin bisa dibantu lewat Program Sosial BI.

AMBON, KOMPAS — Ribuan hektar pohon cengkeh di tiga pulau, yakni Teon, Nila, dan Serua, tak bisa dipanen. Para petani serta buruh tani yang hendak ke tiga pulau itu masih tertahan di Pulau Seram. Kondisi ini terjadi karena kapal perintis yang melayani pulau-pulau di Maluku itu, yakni KM Sabuk Nusantara 87, berhenti beroperasi sejak Februari lalu karena mengalami kerusakan di bagian kemudi. Empat bulan berlalu, pemerintah tidak menyediakan kapal pengganti.

”Cengkeh banyak yang sudah rusak dan kemungkinan besar tidak bisa dipanen. Padahal, tahun ini panen melimpah. Kami mendapatkan informasi ini dari warga  yang sekarang ada di pulau itu. Kami berkomunikasi lewat radio SSB (single-side-band). Di sana tidak ada sinyal telepon,” kata Dion Marantika (31), tokoh pemuda dari paguyuban Teon Nila Serua, di Ambon pada Kamis (20/6/2019).

Editor:
agnespandia
Bagikan