Iklan
Minyak Sumbang Defisit
JAKARTA, KOMPAS--Impor minyak menjadi penyumbang defisit transaksi berjalan. Setidaknya, sejak 2016, neraca minyak selalu defisit, minimal 2 miliar dollar AS.
Berdasarkan Neraca Pembayaran Indonesia yang dikutip Kompas, Minggu (19/8/2018), pada triwulan II-2018, neraca minyak defisit 4,4 miliar dollar AS. Hal ini menyumbang defisit transaksi berjalan yang sebesar 8 miliar dollar AS.
Pemerintah menyusun rencana jangka pendek dan jangka menengah-panjang untuk memperlambat impor minyak dan gas (migas). Selain untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan, impor migas dikendalikan untuk menghemat cadangan devisa yang semakin tergerus.