Gelang untuk Pantau Kesehatan Jemaah Haji
Selain mendapatkan pendampingan petugas kesehatan, sejumlah calon jemaah haji tahun 2022 yang berisiko kesehatan tinggi akan dipantau dengan aplikasi TeleJemaah dan "smart watch" atau semacam gelang tangan pintar.
JAKARTA, KOMPAS--Kondisi kesehatan sebanyak 35,81 persen dari 100.051 calon jemaah haji asal Indonesia dikategorikan berisiko tinggi. Mereka menderita sejumlah penyakit, seperti jantung, hipertensi, dan penyakit penyerta lainnya. Kondisi kesehatan mereka akan dipantau intensif oleh tenaga kesehatan pendamping.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana mengatakan, setiap tahun jemaah haji Indonesia didominasi oleh warga lanjut usia (lansia). Selain mengandalkan pendampingan tenaga kesehatan, Kemenkes juga akan menggunakan aplikasi TeleJemaah dan gelang yang berfungsi seperti smart watch atau wrist band, semacam gelang tangan pintar, untuk memantau beberapa indikator kesehatan jemaah, seperti detak jantung, saturasi oksigen, dan peringatan waktu minum untuk menghindari dehidrasi.