logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanMemastikan Warga Lansia...
Iklan

Memastikan Warga Lansia Berdaya

”Banyak warga lansia dibuang karena merepotkan, katanya. Bahkan, alasan ekonomi,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
· 1 menit baca
Au Bintoro, dibantu putrinya, Vilia Fransiscus, sedang melatih otot-ototnya di rumahnya di kawasan Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/2/2022). Au yang telah berusia 70 tahun masih aktif berolahraga, bekerja, menjalani kegiatan spiritual, dan bergaul dengan teman-temannya. Dengan begitu, ia merasa masa tuanya lebih menyenangkan dan seimbang.
KOMPAS/ALBERDI DITO PERMADI

Au Bintoro, dibantu putrinya, Vilia Fransiscus, sedang melatih otot-ototnya di rumahnya di kawasan Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/2/2022). Au yang telah berusia 70 tahun masih aktif berolahraga, bekerja, menjalani kegiatan spiritual, dan bergaul dengan teman-temannya. Dengan begitu, ia merasa masa tuanya lebih menyenangkan dan seimbang.

Hingga 2021, satu dari sepuluh penduduk Indonesia merupakan warga lanjut usia. Pada tahun 2045 diperkirakan penduduk lansia mencapai 25 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Pemerintah agar terus meningkatkan perhatian terhadap warga lanjut usia, mulai dari perlindungan sosial serta penghormatan, pelindungan, hingga pemenuhan terhadap hak para warga lanjut usia.

Pada puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2022, Minggu (29/5/2022), di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC), Tasikmalaya, Jawa Barat, Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan, pemerintah terus melakukan kebijakan yang berorientasi meningkatkan kualitas hidup warga lansia. ”Kemensos memberikan perhatian kepada warga lansia yang hidup sendiri dan secara ekonomi kekurangan. Karena mereka adalah tanggung jawab negara,” kata Rismaharini pada Peringatan HLUN 2022 yang mengambil tema ”Lansia Sehat, Indonesia Kuat”.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan