logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊIndonesia Tawarkan Gagasan...
Iklan

Indonesia Tawarkan Gagasan Dana Global Pemulihan Kebudayaan

Presidensi G20 Indonesia bidang Kebudayaan menjadi kesempatan untuk menunjukkan kontribusi kebudayaan di era normal baru pascapandemi yang berkelanjutan dan pemulihan sektor budaya dunia.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Konferensi pers tentang Senior Officials Meeting (SOM) G20 atau pertemuan perdana sektor kebudayaan G20 diadakan secara daring Jumat (22/4/2022). SOM G20 akan dihadiri antara lain oleh delegasi dari 19 negara G20, 11 negara undangan, dan organisasi internasional seperti Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Ini adalah pertemuan perdana sebelum Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20 dilaksanakan pada 12-13 September 2022 di Candi Borobudur.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Konferensi pers tentang Senior Officials Meeting (SOM) G20 atau pertemuan perdana sektor kebudayaan G20 diadakan secara daring Jumat (22/4/2022). SOM G20 akan dihadiri antara lain oleh delegasi dari 19 negara G20, 11 negara undangan, dan organisasi internasional seperti Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Ini adalah pertemuan perdana sebelum Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20 dilaksanakan pada 12-13 September 2022 di Candi Borobudur.

BOGOR, KOMPAS – Kepemimpinan Presidensi G20 Indonesia di bidang kebudayaan tidak hanya menghasilkan pernyataan bersama para pemimpin negara G20 untuk mengembangkan konsensus global dalam era normal baru pascapandemi Covid-19 yang berkelanjutan dan berbasis budaya. Dalam kesempatan ini, Indonesia mengusulkan pembentukan jaringan aksi bersama Global Arts & Culture Recovery Fund atau dana pemulihan global di bidang seni dan budaya.

Manajer G20 Culture Ministers Meeting Ananto Kusuma Seta di Bogor, Selasa (26/4/2022), menjelaskan, kepemimpinan Presidensi G20 Indonesia juga sampai pada aksi nyata untuk memulihkan kebudayaan yang diakui perannya sebagai jalan untuk normal baru yang lebih berkelanjutan. Dana global dikumpulkan secara sukarela dari anggota G20 sebagai wujud gotong-royong pemulihan dampak kebudayaan akibat pandemi bari para pelaku kebudayaan.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan