logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊRevitalisasi Manuskrip...
Iklan

Revitalisasi Manuskrip Nusantara Menjembatani Kekunoan Menjadi Kekinian

Manuskrip Nusantara perlu diberdayakan atau direvitalisasi dalam media modern agar disukai dan dikenal semua kalangan. Lewat beragam media, seperti animasi, naskah kuno dapat dijadikan karya yang lebih kekinian.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Salah satu bentuk manuskrip kuno nusantara yang disebut kakawin Desawarnana atau Negarakretagama. Manuskrip koleksi Perpustakaan Nasional ini dihadirkan dalam Pameran Suara Suara Bahasa di Kongres Kebudayaan 2018, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 5-9 Desember 2018.
ERIKA KURNIA UNTUK KOMPAS

Salah satu bentuk manuskrip kuno nusantara yang disebut kakawin Desawarnana atau Negarakretagama. Manuskrip koleksi Perpustakaan Nasional ini dihadirkan dalam Pameran Suara Suara Bahasa di Kongres Kebudayaan 2018, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 5-9 Desember 2018.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kekayaan manuskrip Nusantara yang berisi filosofi, kebudayaan, agama, sejarah, cerita rakyat, pengobatan, dan mantra masih sangat jarang diperkenalkan kepada generasi muda. Revitalisasi manuskrip itu dapat menjembatani naskah-naskah kuno untuk dialihwahanakan dalam beragam platform, seperti animasi, agar kekinian sehingga lebih diminati.

Manuskrip Nusantara banyak tersimpan di museum, keraton, perpustakaan di dalam dan luar negeri, serta koleksi pribadi. Dokumen tulisan tangan tersebut menggunakan beraneka bahasa dan aksara daerah yang memakai berbagai bahan, seperti bambu, kulit kayu, lontar, daun nipah, dan beberapa jenis kertas.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan