logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊLaras Gamelan Nusantara,...
Iklan

Laras Gamelan Nusantara, Bahasa Persatuan Merah Putih

Melalui pementasan The Laras of Gamelan Merah Putih dalam peringatan Hari Musik Nasional ditawarkan pandangan bahwa gamelan bukan lagi ditempatkan sebagai pengiring, melainkan sajian utama, sejajar, dan terhormat.

Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Β· 1 menit baca
Sosok Dewi Gayatri dalam Pentas The Laras Of Gamelan Merah Putih pimpinan produksi Heri Lentho tampil di Gedung Cak Durasim, Kota Surabaya, Rabu (9/3/2022) malam. Selain untuk menyambut Hari Musik Nasional, pentas dilakukan untuk mensyukuri penetapan gamelan menjadi warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO pada 15 Desember 2021. Pentas seni tersebut memosisikan gamelan sebagai penyuara kebersamaan dalam menjaga keharmonisan kehidupan sosial di tengah masyarakat.
Kompas/Bahana Patria Gupta

Sosok Dewi Gayatri dalam Pentas The Laras Of Gamelan Merah Putih pimpinan produksi Heri Lentho tampil di Gedung Cak Durasim, Kota Surabaya, Rabu (9/3/2022) malam. Selain untuk menyambut Hari Musik Nasional, pentas dilakukan untuk mensyukuri penetapan gamelan menjadi warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO pada 15 Desember 2021. Pentas seni tersebut memosisikan gamelan sebagai penyuara kebersamaan dalam menjaga keharmonisan kehidupan sosial di tengah masyarakat.

Nusantara mencakup seluruh Indonesia adalah warisan dunia. Tidak berlebihan mengingat UNESCO, badan khusus PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, menetapkan gamelan sebagai warisan dunia tak benda.

Gamelan adalah musik ansambel tradisional dari dan berfilosofi hidup masyarakat Nusantara. Orkestrasi dari beragam alat musik, tetapi bersatu dalam keharmonisan perwujudan Bhinneka Tunggal Ika, semboyan Indonesia.

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan