logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊSains di Balik Nostalgia...
Iklan

Sains di Balik Nostalgia Playlist Winamp

Otak merawat memori dengan membuang ingatan-ingatan buruk dan mempertahankan ingatan baik. Musik merupakan salah satu pemicu bangkitnya memori baik tersebut.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Festival musik dansa elektronik (electronic dance music/EDM) Djakarta Warehouse Project 2019 berlangsung meriah di Jakarta International Expo, Jakarta pada 13-15 Desember 2019. Sejumlah disc jockey atau DJ Indonesia dan luar negeri turut meramaikan festival tahunan ini, seperti Calvin Harris, Zedd, Yellow Claw, Jonas Blue, dan Skrillex.
SEKAR GANDHAWANGI

Festival musik dansa elektronik (electronic dance music/EDM) Djakarta Warehouse Project 2019 berlangsung meriah di Jakarta International Expo, Jakarta pada 13-15 Desember 2019. Sejumlah disc jockey atau DJ Indonesia dan luar negeri turut meramaikan festival tahunan ini, seperti Calvin Harris, Zedd, Yellow Claw, Jonas Blue, dan Skrillex.

Generasi 1990-an yang masa remajanya ditemani lagu-lagu emo dan rock, misalnya I Don’t Love You-nya My Chemical Romance atau Misery Business-nya Paramore kini jadi orang dewasa. Hidupnya sudah penuh tanggung jawab, tagihan, dan tenggat waktu. Nostalgia adalah satu-satunya cara kembali ke masa remaja yang bebas lepas.

Gelombang nostalgia muncul di media sosial pada awal 2022, tepatnya setelah pengumuman Festival When We Were Young. Sebanyak 65 band serta penyanyi emo dan rock yang populer di tahun 2000-an dijadwalkan tampil pada festival ini. Mereka antara lain My Chemical Romance, Paramore, Boys Like Girls, Bring Me the Horizon, hingga Avril Lavigne.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan