Penyandang Disabilitas Rungu
Biarkan Mereka Memilih Cara Terbaik Berkomunikasi
Penyandang disabilitas memiliki ragam disabilitas yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Maka, penting untuk memahami latar belakang dan situasi lingkungan disabilitas, agar bisa memenuhi kebutuhannya secara tepat.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210511RAM-Bermotor-2_1620726857.jpg)
Menteri Sosial Tri Rismaharini menggambar sketsa untuk menjelaskan rencana pembangunan kolam serapan di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Budi Perkasa Palembang, Selasa (11/5/2021). Tempat ini bakal menjadi lokasi pembuatan alat bantu bagi kaum difabel.
Bolehkah memaksa penyandang disabilitas rungu bicara dengan menggunakan mulut atau bibir? Pertanyaan ini belakangan menjadi perbicangan menarik, bahkan mengundang perdebatan di masyarakat, terutama penyandang disabilitas setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini berdialog dengan penyandang disabilitas rungu beberapa hari yang lalu.
Cara berdialog dari Mensos seusai membuka pameran dalam rangka Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021, Rabu (1/12/2021), dipersoalkan kalangan penyandang disabilitas. Hal itu berawal ketika Risma meminta Aldi, salah seorang penyandang disabilitas rungu yang menggunakan bahasa isyarat untuk menjelaskan arti sebuah lukisan.