logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanSekolah Menengah Kejuruan...
Iklan

Sekolah Menengah Kejuruan Diajak Membangun Desa

Saat ini muncul gerakan Sekolah Menengah Kejuruan Mbangun Desa. Dengan SMK Mbangun Desa, siswa SMK di desa-desa tak semua harus pergi dari desanya untuk bisa bekerja. Mereka bisa berkarya di daerah asalnya.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/f_FzFnYnfxuypIstnSorvaHdHlM=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FIMG-20211203-WA0000_1638533294.jpg
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Sebanyak 21 SMK Pusat Keunggulan program Kemendikbudristek dari sejumlah daerah yang didampingi Universitas Gadjah Mada berkumpul di Yogyakarta pada 2-3 Desember 2021. Mereka belajar mengembangkan program SMK Mbangun Desa yang mendorong SMK untuk berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah desa.

YOGYAKARTA, KOMPAS — Sekolah menengah kejuruan seharusnya tidak hanya diarahkan untuk memenuhi sektor dunia usaha dan industri yang secara umum masih memberi upah sesuai upah minimum daerah. Keberadaan SMK dapat ”dikawinkan” dengan desa untuk memperkuat pengembangan desa agar siswa tetap punya pilihan untuk berkiprah di daerahnya masing-masing.

Ketua Tim Pendampingan SMK Pusat Keunggulan Tahun 2021 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Ambar Pertiwi mengatakan, program pengembangan SMK harus berkesinambungan. Pendampingan UGM untuk 21 SMK Pusat Keunggulan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan diperkuat dengan keunggulan SMK bersinergi dengan masyarakat dan pihak desa di sekitar SMK atau asal desa siswa.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan