Guru Daerah 3T
Hidup Nomadik demi Angka dan Aksara bagi Orang Rimba
Untuk menjangkau siswa, guru Rimba harus siap keluar masuk hutan. Mereka menjelajah dari satu kelompok ke kelompok lainnya guna mengenalkan angka dan aksara.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F6beeee4a-5c47-4487-8f66-bd321763d82a_jpg.jpg)
Jauharul Maknun mengajari siswanya membaca dan berhitung di dalam Taman Nasional Bukit Duabelas, Sarolangun, Jambi. Sekolah rimba dijalankan sejumlah guru demi mengawal pendidikan yang adaptif.
Yohana Marpaung (29) dan Jauharul Maknun (36) bisa bekerja di mana saja. Namun, mereka memilih hidup menjelajah di belantara pedalaman Jambi bersama anak-anak Rimba demi mengawal mereka melek huruf dan angka.
Yohana sudah tiga tahun ini mengampu mata pelajaran membaca, menulis, dan berhitung. Ia bertugas sebagai guru bersama Jauharul yang lebih dahulu menjadi guru rimba sejak 2013.