logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanMewujudkan Mimpi dari Gedung...
Iklan

Mewujudkan Mimpi dari Gedung ”Transistor" Universitas Cenderawasih

Banyak anak Papua berjuang mewujudkan mimpi mereka melalui pendidikan. Selain pemerintah, banyak pihak ikut menghadirkan layanan pendidikan di daerah itu.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UVwnQboDb8MKzTXuYTa2AwA4vQw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F16c70f73-3e0a-4ea7-ab87-50f581b377f2_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Suasana di lorong Gedung Opleiding School Voor Inheemse Bestuursambtenaren atau Sekolah Pangreh Praja yang dibangun Belanda ketika era kolonial di Kota Jayapura, Papua, Selasa (2/11/2021).

Di lorong gedung tua, Selasa (2/11/2021) pagi, Linus Heselo (23) duduk menyendiri. Dari tepian meja, ia mengerjakan tugas kuliah di atas tumpukan kertas. Anak pedalaman Papua tersebut seperti menulis peta masa depan hidupnya dari lorong itu, tempat Universitas Cenderawasih diresmikan pada 10 November 1962.

Lorong itu berada di bekas Gedung Opleiding School Voor Inheemse Bestuursambtenaren (OSIBA) atau Sekolah Pangreh Praja yang dibangun Belanda ketika era kolonial. Kini, gedung kotak mirip radio transistor itu dijadikan tempat perkuliahan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih (Uncen), termasuk Linus.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan