Kesehatan Masyarakat
Penurunan Tengkes Butuh Upaya Besar-besaran
Perguruan tinggi dengan Tri Dharma Pendidikan, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, kini dilibatkan dalam penanganan tengkes. Perlu gerakan masif untuk mengatasi tengkes secara nasional.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F5ea20da8-c2cb-4459-b63a-1462007cd4ed_jpg.jpg)
Ketua Tim Pokja Penanggulangan Stunting NTT Sarah Lery Mboeik sedang menggendong seorang anak yang menderita gizi buruk dan stunting di Sumba Barat Daya, Juni 2020.
JAKARTA, KOMPAS — Penurunan prevalensi stunting atau tengkes yang saat ini di kisaran 27,6 persen menjadi sekitar 14 persen tahun 2024 membutuhkan usaha yang maksimal dan besar-besaran. Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini diperkirakan menambah jumlah tengkes di Indonesia.
Untuk itu, pendekatan persuasif dan edukatif harus terus dilakukan. Perguruan tinggi dengan Tri Dharma Pendidikan, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, turut serta mengatasi masalah gagal tumbuh pada anak yang masih tinggi ini.