logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊDiayun Riam Sungai dan Jalan...
Iklan

Diayun Riam Sungai dan Jalan Kaki 9 Jam demi Asesmen Nasional

Siswa dan guru SMP di daerah perbatasan Kaltara-Malaysia berjalan hingga 9 jam dan melewati ganasnya riam untuk bisa mengikuti asesmen nasional. Itu harus dilakukan karena daerah mereka tidak terjangkau internet.

Oleh
SUCIPTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sKW5lDPbjpOcnOZidEJliW9EWcM=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2Fb2e7039a-eaeb-4b93-a927-432378f8fc0a_jpeg.jpg
RUDDY UNTUK KOMPAS

Siswa dan guru SMPN 2 Lumbis Ogong menumpang perahu kayu dari Kecamatan Lumbis Hulu ke Kecamatan Lumbis, Nunukan, Kalimantan Utara, demi mengikuti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK), Kamis (30/9/2021).

Siswa dan guru SMP di daerah perbatasan Kalimantan Utara-Malaysia harus berjalan hingga sembilan jam dan melewati ganasnya riam sungai demi mengikuti asesmen nasional. Itu tak terhindarkan karena daerah mereka tidak terjangkau akses internet.

Kamis (30/9/2021) pukul 8.00 pagi, 20 siswa dan 10 guru SMPN 2 Lumbis Ogong berjajar di tepi Sungai Sedalir. Beberapa dari mereka bertopi, sebagian lain mengenakan hoodie untuk menutup kepala. Dengan membawa perbekalan makanan dan pakaian, mereka siap menumpang long boat atau perahu kayu bermesin ke kecamatan terdekat yang terjangkau jaringan internet.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan