logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊSiswa di Perbatasan...
Iklan

Siswa di Perbatasan RI-Malaysia Arungi Sungai untuk Cari Jaringan Internet

Siswa, guru, dan orangtua murid di Kaltara, perbatasan Indonesia-Malaysia harus mengarungi sungai dan berkendara berjam-jam untuk mengikuti asesmen nasional. Semua harus dilakukan karena ketiadaan jaringan internet.

Oleh
SUCIPTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sKW5lDPbjpOcnOZidEJliW9EWcM=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2Fb2e7039a-eaeb-4b93-a927-432378f8fc0a_jpeg.jpg
RUDDY UNTUK KOMPAS

Siswa dan guru SMPN 2 Lumbis Ogong menumpang perahu kayu dari Kecamatan Lumbis Hulu ke Kecamatan Lumbis, Nunukan, Kalimantan Utara untuk mengikuti asesmen nasional berbasis komputer, Kamis (30/9/2021). Mereka harus melalui jalur sungai 8 jam karena wilayah mereka tak terjangkau akses internet dan listrik.

BALIKPAPAN, KOMPAS β€” Siswa, guru, dan wali murid di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Utara harus menempuh perjalanan puluhan kilometer untuk mengikuti asesmen nasional berbasis komputer. Sejumlah orangtua bahkan harus merogoh kocek pribadi agar anaknya tetap bisa mengikuti program tersebut.

Asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) SMP dilaksanakan pada 4-7 Oktober. Di Kabupaten Nunukan, Kaltara, ratusan siswa dan guru harus menginap di desa hingga kecamatan tetangga. Sebab, di sana, sejumlah tempat tidak terjangkau jaringan internet dan listrik.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan