logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊJakarta Perluas Pembelajaran...
Iklan

Jakarta Perluas Pembelajaran Tatap Muka, Sejumlah Aspek Perlu Dievaluasi

Jumlah sekolah yang akan memulai pembelajaran tatap muka terus meningkat. Ini diharapkan dapat diikuti mitigasi risiko penularan Covid-19 yang kuat pada siswa ataupun tenaga kependidikan.

Oleh
ERIKA KURNIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BUlWpD0TayydW3n_Ma9BWGGEjEQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F278a23f0-4574-48b7-a64c-0816e4d8b492_jpg.jpg
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Guru SDN 07 Cideng, Jakarta, menunjukkan daftar presensi siswa di kelasnya pada Jumat (24/9/2021). SDN 07 Cideng merupakan salah satu sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Jakarta. Pembelajaran luring berlangsung tiga kali dalam seminggu dan diikuti hanya 50 persen siswa, sementara sebagian lainnya belajar dari rumah.

JAKARTA, KOMPAS β€” DKI Jakarta akan mengizinkan 890 sekolah untuk menerapkan pembelajaran tatap muka mulai 27 September 2021. Pembukaan sekolah tetap disiapkan dengan berbagai penilaian dan pelatihan terkait metode pembelajaran hingga fasilitas penunjang protokol kesehatan. Namun, masih terdapat sejumlah hal yang perlu dievaluasi.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebelumnya sudah mengizinkan 610 sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran tetap muka (PTM) terbatas sejak 30 Agustus lalu. Dengan penambahan tersebut, total 1.500 sekolah akan membuka sekolah dengan model pembelajaran campuran (blended learning), di dalam dan luar jaringan.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan