logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บSekolah Didorong Terapkan...
Iklan

Sekolah Didorong Terapkan Digitalisasi Belanja Dana Bantuan Operasional Sekolah

Sekarang, pembelanjaaan barang dan jasa menggunakan bantuan operasional sekolah (BOS) semakin terpantau lewat platform Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) yang dikembangkan Kemendikbudristek sejak 2019.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/P7Xlj3pVd_rVGsNpVdod2Nqm_WA=/1024x669/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fab6918ba-35d5-4ec2-b00a-4d3e8a862ab1_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Siswa kelas 1 di SD Negeri Larangan Selatan 02, Larangan, Kota Tangerang, Banten, belajar mewarnai, Kamis (13/2/2020). Tahun 2020, alokasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) dalam APBN sebesar Rp 54,32 triliun untuk 45,4 juta siswa. Alokasi dana tersebut meningkat 6,03 persen dari Rp 51,23 triliun pada tahun 2019.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menerapkan digitalisasi pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah atau BOS agar penggunaannya transparan dan efektif. Alokasi dana BOS tahun 2021 untuk 216.000-an satuan pendidikan senilai Rp 53,4 triliun diharapkan tak hanya berdampak pada sekolah, tetapi juga mendorong ekonomi kerakyatan.

Pemanfaatan anggaran BOS yang transparan, aman, dan mudah terutama untuk pembelanjaaan barang dan jasa semakin terpantau lewat platform Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) yang dikembangkan Kemendikbudristek sejak 2019. Penyempurnaan SIPLah dilucurkan di acara Merdeka Belajar Episode 12 : Sekolah Aman Berbelanja Bersama SIPLah, Kamis (26/8/2021).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan