logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPandemi Tersembunyi Belum...
Iklan

Pandemi Tersembunyi Belum Diperhitungkan

Anak-anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19 membutuhkan bantuan sesegera mungkin untuk mengatasi beban psikis. Mereka juga memerlukan pendampingan dalam jangka panjang.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zX6dl2FbLSvJ1Y2vSQg3ca17tLM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F8bb0f903-b704-421e-9bbc-0e0e3766acc0_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Para pengendara melintasi kawasan perbelanjaan di Jalan Raden Patah, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, Jumat (20/8/2021). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti keputusan Pemerintah Indonesia yang mulai memberikan pelonggaran beberapa kegiatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan pantauan WHO, tren mobilitas warga di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten, meningkat signifikan, bahkan hampir sama seperti sebelum pandemi muncul.

JAKARTA, KOMPAS β€” Anak-anak yang kehilangan orangtuanya karena Covid-19 merupakan pandemi tersembunyi yang selama ini tidak diperhitungkan.  Padahal, mereka mengalami beban psikis yang berat sehingga tak hanya membutuhkan dukungan jangka pendek tetapi juga pendampingan psikososial dalam jangka panjang.

”Anak-anak yang kehilangan orangtua ini merupakan hidden pandemic (pandemi tersembunyi), yang selama ini tidak diperhitungkan. Mereka butuh bantuan sesegera mungkin untuk mengatasi beban psikis, tetapi juga perlu pendampingan dalam jangka panjang,” kata Ketua Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dicky Pelupessy di Jakarta, Senin (23/8/2021).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan