Pandemi telah mengganggu kehidupan keluarga di seluruh Amerika Serikat, bahkan keluarga di seluruh dunia, sejak terjadi pada musim semi 2020 lalu. Meskipun demikian, beberapa orangtua bersyukur atas satu konsekuensi. Mereka sekarang lebih memilih untuk menjalani proses pembelajaran secara sekolah rumah (homeschooling) untuk anak-anak mereka, bahkan ketika sekolah berencana untuk melanjutkan kelas tatap muka.
Alasan spesifiknya sangat bervariasi. Menurut The Associated Press, sejumlah keluarga memiliki anak dengan kebutuhan pendidikan khusus, sementara keluarga yang lain mencari kurikulum berbasis agama atau tidak puas dengan pembelajaran di sekolah lokal. Para orangtua mencoba sekolah rumah yang semula hanya sementara, namun ternyata bermanfaat bagi anak-anak mereka.
Lonjakan homeschooling ini telah dikonfirmasi oleh Biro Sensus AS. Laporan pada bulan Maret menunjukkan, persentase rumah tangga yang menyekolahkan anak-anak di rumah naik menjadi 11 persen pada September 2020, lebih dari dua kali lipat dibandingkan 5,4 persen pada enam bulan sebelumnya.