Pembelajaran Campuran Semakin Jadi Kebutuhan
Konsep pembelajaran campuran atau "blended learning" sebenarnya sudah berjalan sejak sebelum pandemi Covid-19. Namun, pandemi membuat percepatan atau revolusi.
JAKARTA, KOMPAS – Pembelajaran dengan sistem campuran antara tatap muka dan daring akan semakin menjadi kenormalan baru. Kondisi pandemi Covid-19 yang mendorong percepatan adaptasi pada pembelajaran jarak jauh seharusnya dioptimalkan secara serius oleh pemerintah, sekolah, dan penyedia teknologi untuk mengembangkan pembelajaran campuran atau blended learning guna meningkatkan mutu dan efektivitas pembelajaran.
Statistik Pendidikan 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik menunjukkan, dalam empat tahun terakhir penggunaan internet di kalangan siswa meningkat 25 persen. Internet bisa menyediakan teknologi pendidikan yang mendukung upaya pembelajaran siswa dan guru serta aplikasi administratif untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pendidikan. Infrastruktur digital pun menjadi bagian penting bagi keberhasilan implementasi sistem pembelajaran campuran atau biasa disebut hybrid learning.