logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บNTT Memiliki Kampus Desa Bambu
Iklan

NTT Memiliki Kampus Desa Bambu

Yayasan Bambu Lestari membangun sekolah lapang bambu pertama di Indonesia yang berlokasi di daerah Turetogo, Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8o7Ye1Pn9Yboz4kp2VmOq15Ielg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fee1d3295-f2f9-4fb5-a9d5-fffac6ef28ab_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga dari Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Ngada, NTT, Senin (24/5/2021), sebagai โ€mahasiswaโ€ di Kampus Desa Bambu. Mereka akan belajar tentang bambu dari hulu sampai hilir, termasuk pemanfaatan bambu bagi lingkungan dan kehidupan ekonomi keluarga.

BAJAWA, KOMPAS โ€” Yayasan Bambu Lestari, organisasi nirlaba, membangun Kampus Desa Bambu pertama di Indonesia yang berlokasi di daerah Turetogo, Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Kampus Desa Bambu Agroforestri Turetogo ini sebagai sekolah lapang bambu yang melibatkan ibu-ibu PKK, dengan kurikulum menyangkut berbagai aspek pengembangan bambu agroforestri, dari hulu hingga hilir. Masyarakat lokal harus diberdayakan dari sisi ekonomi melalui Kampus Desa Bambu ini.

Presiden Direktur Yayasan Bambu Lestari (YBL) Arief Rabik pada acara penandatanganan prasasti pendirian Kampus Desa Bambu pertama di Indonesia di Turetogo, Senin (24/5/2021), menyatakan Kampus Desa Bambu Agroforestri Turetogo sebagai lokasi sekolah lapang bambu (SLB). Ini SLB  bagi individu, masyarakat desa, komunitas adat, organisasi perempuan, dan pemuda.

Editor:
agnespandia
Bagikan