Iklan

Anta dan Asa

Dalam praktik berbahasa, terdapat beberapa penggunaan istilah yang kadang dibiarkan menjadi istilah yang salah kaprah.

Oleh
L Wilardjo
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/riB64JAza5cVmgYLQ9qRY_BYpUg=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2FBAHASA-Kolom_1545409606.png

Kompas edisi Kamis, 22 April 2021, memberitakan hilang-kontaknya kapal selam KRI Nanggala-402 pada pukul 03.00 WITA, Rabu, 21 April 2021. Komandan beserta semua ABK-nya bersemboyan ”Wira Ananta Rudira”, yang artinya ’tabah sampai akhir’. Saya tidak tahu, tetapi menduga-duga bahwa wira ’berani’. Entah rudira itu apa. Berbekal pengetahuan minim, plus arti semboyan tersebut, saya menduga-duga lagi bahwa ananta itu berarti ’sampai akhir’. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, ananta ’tak terhingga’. Saya sendiri sudah puluhan tahun memakai ananta sebagai padanan tak berhingga, bukan tak terhingga seperti tersua dalam KBBI itu.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan