logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanSerapan Seputar Imlek
Iklan

Serapan Seputar Imlek

Di Indonesia, khususnya dalam kalangan penduduk keturunan Cina, makna Imlek cenderung meluas, yakni perayaan Tahun Baru Cina.

Oleh
Yanwardi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/riB64JAza5cVmgYLQ9qRY_BYpUg=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2FBAHASA-Kolom_1545409606.png

Menjelang dan semasa Imlek  bermunculan kata  dan ungkapan kionghi, gongxi, sincia, gongxi  facai, sincun, dan xin nian.  Hermina Utami, guru besar sinologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), menjadi narasumber untuk tulisan ini terkait dengan  sinologi.

Seperti  kata bakso, yang tak dikenal di negeri asalnya (RRT), penamaan tahun baru  Imlek hanya ada di Indonesia. Untuk menyebut tahun baru, di sana ada beberapa istilah: Chúnjié, Yuándān,  Xīn Nián, Sincia, dan Sincun. Imlek secara leksikal bermakna \'tahun baru penanggalan Yin\'  atau  ‘tahun baru penanggalan bulan’. Imlek berasal dari bahasa Hokkian Selatan, tetapi penutur Hokkian di RRT menyebutnya Sincia yang bermakna leksikal sin ‘baru’ dan cia ‘bulan pertama’. Bulan pertama ini berada dalam penanggalan bulan atau Nongli \'penanggalan pertanian\', yang disebut juga Yinli. Kata Yinli dalam bahasa Hokkian Selatan berbunyi "Imlek". Karena yang datang ke Indonesia pada awalnya suku Hokkian ini, kata Imlek menjadi lebih dikenal di sini. Di Indonesia, khususnya dalam kalangan penduduk keturunan Cina, makna Imlek cenderung meluas, yakni perayaan Tahun Baru Cina.  Makna pertama dan yang meluas ini sudah ada di KBBI.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan