logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPengisian Konten Lokal Kerap...
Iklan

Pengisian Konten Lokal Kerap Terlupakan

Migrasi siaran televisi analog ke siaran digital tidak hanya menghadapi tantangan teknis infrastruktur, tetapi juga pengisian konten lokal.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HlQrBCxLF2tfIOhWUBK-N6EPcAg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F81bd37f0-f023-4dd6-a3fc-8048c38040a3_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Nonik memotretkan tugas sekolah untuk anaknya dari layar televisi di pos keamanan RT 003 RW 006 Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Selama pandemi Covid-19, kedua anak Nonik, Dea dan Ajeng, ”sekolah” di pos keamanan karena tempatnya yang relatif terang dan luas jika dibanding dengan rumah mereka. Mereka juga bisa memanfaatkan televisi yang ada untuk mengikuti pelajaran yang disiarkan oleh TVRI.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tantangan migrasi siaran televisi analog ke siaran digital bukan sebatas menyangkut infrastruktur. Isu pengisian konten lokal juga menjadi tantangan, tetapi kerap kali terlupakan.

Ketua Pusat Studi Komunikasi, Media, dan Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Eni Maryani berpendapat, pembahasan pemerintah mengenai migrasi siaran televisi analog ke siaran digital (analog switch off/ASO) berkutat pada teknis infrastruktur dan izin. Pemberian izin operasional ke media disamakan seperti industri pada umumnya.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan