logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKehilangan Pengalaman Belajar ...
Iklan

Kehilangan Pengalaman Belajar Tak Terbendung Meski Sekolah Mulai Dibuka

Belajar dari rumah karena pandemi Covid-19 memperparah potensi hilangnya pengalaman belajar atau ”learning loss” anak. Potensi itu kemungkinan tetap berlanjut ketika sekolah dibuka kembali.

Oleh
Mediana
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RmZ2evJdfsGzo9jCOmrNgeRIoLk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fe984eaf0-d5da-4644-9872-d8ffa6aedef3_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Para murid SD Negeri Watumbaka, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, bermain lompat tali saat menunggu kedatangan guru mereka di halaman rumah warga di Desa Watumbaka, Pandawai, Sumba Timur, Rabu (3/2/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Hilangnya pengalaman belajar anak yang terjadi selama masa pembelajaran jarak jauh karena pandemi Covid-19 berpotensi berlanjut meskipun sekolah kembali buka. Sekolah mesti segera membuat perencanaan langkah yang memprioritaskan pengembalian keterampilan dasar anak.

”Sekolah perlu meninjau terlebih dulu tingkat pengalaman ataupun kemampuan belajar setiap anak. Setiap anak punya tingkat hilang pengalaman belajar (learning loss) berbeda,” ujar Research Fellow of Research on Improving Systems of Education (RISE) Program, Michelle Kaffenberger, dalam webinar ”Mitigasi Learning Loss untuk Mencegah Kerugian Ekonomi dan Sosial di Masa Depan akibat PJJ Berkepanjangan”, Kamis (11/2/2021), di Jakarta.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan