Ember dalam Kamar Tidur
Selalu ada kejutan dalam kita berbahasa. Kejutan-kejutan itu memberi isyarat bahwa bahasa tidak bergerak dalam sebuah garis lurus.
Si sulung, perempuan, yang waktu itu (pertengahan 1990-an) baru akan masuk sekolah dasar, girang betul dengan permainan kata yang saya reka untuk dia. Keasyikannya ini sengaja saya bangun untuk menumbuhkan kegairahan dia belajar, dan bersekolah beberapa bulan lagi.
Yang saya minta hanya dia menyebutkan apa saja yang dia ingat apabila saya mengatakan satu kata. Contoh, kamar mandi. Seperti biasanya, sambil setengah berteriak dengan mata berbinar, dia menyebut satu demi satu benda yang menurutnya berhubungan dengan kata itu, seperti air, gayung, sabun, odol, dan handuk. Lalu waktu saya mengatakan rumah, matanya jelalatan menyapu apa-apa di sekeliling sembari menyebut: tembok, pintu, kunci, lukisan, jendela, lampu, ....