logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPelibatan Masyarakat Kunci...
Iklan

Pelibatan Masyarakat Kunci Penanganan Anak Tidak Sekolah

Penanganan anak tidak sekolah atau anak putus sekolah terkendala sistem pendataan yang beragam sehingga berpotensi tumpang tindih, bahkan ada anak yang tidak terdata.

Oleh
Yovita Arika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DFoid1h3-VzV83rGiz_BCiQgGEg=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_24271604_39_0.jpeg
Kompas

Agus Kadepa, salah satu pengajar dalam Gerakan Papua Mengajar, memberikan materi bagi anak-anak di Buper Waena, Kota Jayapura, Jumat (10/6). Terdapat sembilan pengajar yang memberikan pendidikan secara secara sukarela bagi 49 anak buta aksara dan putus sekolah selama tiga tahun terakhir.

JAKARTA, KOMPAS β€” Besarnya jumlah anak tidak sekolah yang mencapai 4,3 juta anak menjadi tantangan terbesar dalam penuntasan program wajib belajar 12 tahun. Pelibatan masyarakat sejak pendataan hingga pendampingan menjadi kunci untuk menyediakan layanan pendidikan yang terjangkau bagi mereka.

Dari 4,3 juta anak putus sekolah, sekitar 190.000 (0,7) persen merupakan anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) dan sekitar 1,1 juta (8,3 persen) merupakan anak usia sekolah menengah pertama (13-15 tahun). Faktor ekonomi menjadi penyebab utama (56 persen) anak putus sekolah, baik karena orangtua tidak mampu membiayai maupun karena harus bekerja membantu orangtua.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan