logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊMendikbud: Masyarakat Tak...
Iklan

Mendikbud: Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Asesmen Nasional Bukan Pengganti Ujian Nasional

Pemerintah berharap masyarakat tidak perlu cemas menyikapi asesmen nasional yang akan dilaksanakan pada 2021. Masyarakat juga tidak perlu mengindahkan maraknya tawaran bimbingan belajar asesmen kompetensi minimum.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/THGJ7e9VJHqX47S3K2wgWqvJuzw=/1024x664/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F14faf92f-28f5-4ee7-90fb-10fd4061ce6a_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Siswa SMK Negeri 19 Jakarta mengikuti doa bersama untuk kelancaran pelaksanaan ujian nasional di sekolah mereka, Jumat (13/3/2020). Di tengah wabah penyakit Covid-19, UN akan tetap digelar pada 16-19 Maret. Tahun 2020 adalah tahun terakhir pelaksanaan UN dengan sistem lama. UN bukan lagi menjadi penentu kelulusan siswa, penentunya adalah ujian sekolah.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan, asesmen nasional tidak akan berdampak pada hasil rapor, kelulusan, dan penerimaan peserta didik baru. Masyarakat diharapkan bisa memahami bahwa asesmen nasional berfungsi untuk memetakan kondisi sistem pendidikan.

”Mohon masyarakat fokus pada proses logistik pelaksanaan, yaitu komputer dan jaringan. Asesmen kompetensi minimum (AKM), yang menjadi salah satu bagian asesmen nasional, tidak perlu dicemaskan. Soal AKM bersifat penalaran, bukan soal yang bisa dibahas di kursus bimbingan belajar (bimbel),” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi X DPR, Senin (16/11/2020) siang, di Jakarta.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan