logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKonservatisme Mendominasi,...
Iklan

Konservatisme Mendominasi, Moderasi Keagamaan di Media Sosial Perlu Lebih Digaungkan

Kecenderungan diam di media sosial membuat kelompok moderat jauh terkalahkan oleh gerakan konservatisme yang lebih aktif bersuara.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/j7e62p9JBZnANY5mb7Zmb9HndGQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F415694_getattachment06bd49e4-d29e-418e-acc4-164d10b494ac407081-1.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Mural berisi pesan damai menghiasi tembok di Lamper Kidul, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/2/2017). Mural tersebut membawa pesan damai di tengah keberagaman masyarakat yang saat ini rentan dengan isu SARA dari media sosial.

JAKARTA, KOMPAS — Narasi keagamaan di media sosial masih didominasi oleh narasi konservatif. Karena itu, transformasi di kalangan moderat untuk lebih aktif di media sosial amat diperlukan. Program moderasi yang dilakukan pun tidak hanya melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat, tetapi juga pemengaruh atau influencer yang moderat.

Adanya dominasi narasi paham keagamaan konservatif di media sosial terbukti dari penelitian bertajuk ”Beragama di Dunia Maya: Media Sosial dan Pandangan Keagamaan di Indonesia” yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri (PPIM UIN). Setidaknya dari analisis data di media sosial yang dikumpulkan pada 2009-2019, dengung konservatisme mencapai 67,2 persen. Menyusul kemudian narasi moderat (22,2 persen), liberal (6,1 persen), dan islamis (4,5 persen).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan