logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPembelajaran Campuran Menjadi ...
Iklan

Pembelajaran Campuran Menjadi Solusi

Adaptasi kebiasaan baru sekolah bukan sekadar melaksanakan protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka, tetapi juga mengupayakan pembelajaran yang efektif ketika siswa tidak bisa masuk sekolah secara bersamaan.

Oleh
Yovita Arika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5TUX4I7iOuZJJHwzsCTbON2e27M=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Febe016a7-351a-41f2-a83e-99de1da4d121_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Guru membimbing muridnya mengoperasikan mesin bubut saat mengikuti pelajaran praktik  di SMK Mikael, Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/11/2020). Sekolah itu mulai menyelenggarakan pembelajaran tatap muka selama empat jam sehari dengan menerapkan protokol kesehatan. Murid yang mengikuti pembelajaran tatap muka diwajibkan lolos tes cepat Covid-19.

Memasuki bulan kesembilan penutupan sekolah, tantangan pembelajaran jarak jauh semakin berat. Ancaman hilang belajar semakin besar karena kualitas pembelajaran tak kunjung meningkat. Membuka sekolah pun menjadi pilihan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Sejumlah daerah mulai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka karena pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19 berarti harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Bahkan, untuk selanjutnya, diperkirakan sekolah tidak akan bisa normal seperti sebelum pandemi.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan