logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanNi Pollok, Perempuan Bali...
Iklan

Ni Pollok, Perempuan Bali “Cahaya” Le Mayeur

Perjumpaannya dengan Ni Pollok di Denpasar, 1932, memberi arti penting bagi insinyur dan seniman asal Belgia, Le Mayeur. Le Mayeur mendapatkan cahaya yang diburunya dan energi kreatifnya pada sosok Ni Pollok.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0Jy1_FK_KdX3e9WlqhgWHLcoFqE=/1024x571/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201106cokf-seminar-museum-le-mayeur_1604660688.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Sejumlah lukisan menghias Museum Le Mayeur, Sanur, Kota Denpasar, Bali. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali melalui UPTD Museum Bali, Jumat (6/11/2020), mengadakan seminar dengan topik "Semara Turida, Kisah Cinta Ni Pollok dan Le Mayeur di Bali" di Museum Le Mayeur, Sanur.

DENPASAR, KOMPAS – Perjumpaannya dengan Ni Pollok, perempuan Bali asal Banjar Kelandis ketika menonton pementasan tari Bali di Denpasar, 1932, memberi arti penting bagi insinyur dan seniman asal Belgia, Adrien Jean Le Mayeur De Merpres. Le Mayeur mendapatkan cahaya yang diburunya dan energi kreatifnya pada sosok Ni Pollok.

Sebaliknya, Ni Pollok tidak hanya menjadi model yang mengangkat nama Le Mayeur di kancah seni rupa internasional. Ni Pollok juga mendampingi Le Mayeur dan mengabdikan hidupnya demi seni dan kehidupan kreatif Le Mayeur.

Editor:
agnespandia
Bagikan