Media Berperan Mendorong Kebijakan yang Responsif Jender

Perempuan memiliki resiliensi yang kuat saat menghadapi krisis pandemi Covid-19. Meskipun menghadapi beban berat, sejumlah perempuan tetap berada di garda terdepan dan mencari berbagai cara agar bertahan di masa krisis.

Kompas/Ferganata Indra Riatmoko

Sukarelawan membantu memasak untuk makan siang buruh gendong di Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, Selasa (27/10/2020). Sekitar 20 sukarelawan yang bergabung dalam gerakan #rakyatbanturakyat setiap hari memasak sedikitnya 120 porsi nasi bungkus per hari di tempat itu.

JAKARTA, KOMPAS — Kendati sama-sama berada dalam situasi krisis, pengalaman dan situasi laki-laki dan perempuan dalam menghadapi pandemi Covid-19 sangat berbeda. Tinggal di rumah selama lebih dari delapan bulan memaksa perempuan untuk menjalankan multiperan dengan beban psikologis tak bisa dihindarkan.

Situasi dan pengalaman perempuan saat menghadapi krisis pandemi Covid-19, termasuk berbagai inisiatif dari perempuan dan kelompok minoritas saat menghadapi krisis, diharapkan bisa diangkat di media massa sehingga mendorong kebijakan pemerintah yang responsif dan adil jender.