logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊAnak-anak Miskin Sudah...
Iklan

Anak-anak Miskin Sudah Kehilangan Belajar Hampir Empat Bulan

Laporan terbaru menunjukkan, pembelajaran jarak jauh berdampak pada kehilangan belajar. Namun, siswa yang terkendala akses pembelajaran jarak jauh lebih lama kehilangan belajar daripada mereka yang tidak terkendala.

Oleh
Yovita Arika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Hpz1lFuP7SoWst_-RoctrzmgOYY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F85340abc-cbef-4faa-8736-c8d4c6d73e65_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pelajar memanfaatkan akses internet gratis Jak Wi-Fi dari Pemprov DKI Jakarta untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Balai Warga RT 005 RW 002 Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (2/9/2020). Protokol kesehatan Covid-19 dijalankan dalam ruangan yang terbuka ini dengan tetap memakai masker, cuci tangan dan dipindai suhu tubuhnya. Bilik pembatas dari plastik transparan juga disediakan untuk tetap menjaga jarak.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pembelajaran jarak jauh berdampak kehilangan belajar pada semua anak karena pembelajaran yang tidak efektif. Namun, kehilangan belajar pada anak-anak yang terkendala pembelajaran jarak jauh lebih lama dibandingkan dengan anak-anak yang tidak terkendala. Tanpa intervensi khusus, semakin lama sekolah ditutup mereka akan semakin tertinggal.

Hal tersebut tergambar dalam laporan yang diterbitkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak- anak (Unicef), dan Bank Dunia pada 29 Oktober 2020.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan