logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊBelajar dari Sejarah Indonesia
Iklan

Belajar dari Sejarah Indonesia

Pelajaran sejarah Indonesia memang sangat menentukan dalam proses pendidikan secara keseluruhan. Dari sejarah Indonesia, siswa belajar tentang nilai-nilai kebangsaan, cinta Tanah Air, juga nasionalisme.

Oleh
Yovita Arika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IxmjMEJi0vG3D_1Jl3fVawKQ2eQ=/1024x644/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F5777ebfc-0865-4e06-a16f-643a5e39bd6f_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Guru SD Muhammadiyah 12 Surabaya Lin Hidayati menjelaskan mengenai sejarah Presiden Soekarno kepada siswa kelas VI secara daring di Museum HOS Tjokroaminoto, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/8/2020). Tempat tersebut pada masa lalu merupakan tempat kos sejumlah tokoh bangsa salah satunya Presiden Soekarno.

Belakangan beredar draf Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam draf tertanggal 25 Agustus 2020 tersebut, antara lain, tertuang rencana perubahan posisi dan porsi pelajaran sejarah dalam struktur kurikulum di jenjang sekolah menengah atas.

Posisi mata pelajaran sejarah di sekolah menengah atas (SMA)/madrasah aliyah (MA) bergeser, dari kelompok wajib menjadi kelompok pilihan. Jika pada Kurikulum 2013 (K13) ada 15 mata pelajaran, termasuk Sejarah Indonesia dan dua mata pelajaran lintas minat, dalam kurikulum yang disederhanakan terdapat 11 mata pelajaran

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan