logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊWarga Desa Tak Sabar Menanti...
Iklan

Warga Desa Tak Sabar Menanti Kiriman Buku

Bagaimana jika warga desa yang jarang membaca secara rutin dikirimi buku bacaan? Ternyata, pelan tapi pasti kebiasaan membaca tumbuh juga. Persoalannya memang bukan malas membaca, tapi ketersediaan buku bacaan.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hhaTh2Yf8QD18EhUS59Tq2KaS0E=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200822_132839_1599386151.jpg
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Anak-anak Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tak sabar menanti kiriman buku dari sukarelawan program Buku Masuk Rumah, Sabtu (21/08/2020). Progam Buku Masuk Rumah cukup efektif menumbuhkan minat baca di kalangan warga desa.

Setahun terakhir ini, warga Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat rutin didatangi dua perempuan berompi cokelat dari Gerakan Desa Membaca. Mereka menyusuri permukiman dengan jalan kaki atau sepeda motor untuk mengantarkan ratusan buku bacaan ke rumah-rumah warga.

Kedua perempuan itu bernama Suprihatinah dan Nenah Nuryanah. Mereka berdua ditunjuk pihak Desa Banjarsari untuk menjalankan Pustaka Bergilir Masuk Rumah sebagai wujud Gerakan Desa Membaca yang digagas Yayasan Gemar Membaca Indonesia (Yagemi).

Editor:
budisuwarna
Bagikan