logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊBalada Guru Honorer di Masa...
Iklan

Balada Guru Honorer di Masa Pandemi

Selama bertahun-tahun, sejumlah guru honorer tidak mendapatkan kesempatan diangkat menjadi pegawai negeri sipil dan honor layak. Padahal, pengabdian mereka kadang melebihi guru PNS, termasuk di masa pandemi Covid-19.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor/Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/W2LYwvZ2HMkhx4cFuyJpHXOiFBg=/1024x480/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FAswanto1_1597334565.jpg
DOKUMENTASI PRIBADI

Aswanto (42), guru honorer di SD Negeri 13 Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mengajarkan siswanya dari rumah mereka.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia pendidikan, terutama sekolah-sekolah di wilayah perdesaan, yang jauh dari kota. Para guru harus memutar otak, mencari cara terbaik ketika pembelajaran tidak bisa dilakukan di sekolah dan pembelajaran daring pun tidak bisa jalan. Satu-satunya cara yang ditempuh adalah pembelajar luring, yakni mengunjungi langsung para siswa di rumah.

Belajar dari rumah merupakan pilihan saat ini demi mencegah penularan virus korona baru. Akan tetapi, di balik pembelajaran luring (luar jaringan) atau dari rumah-rumah siswa, sejumlah guru di perdesaan di  wilayah Indonesia timur menghadapi situasi khusus. Kondisi sulit terutama dihadapi para guru yang berstatus honorer, dengan gaji yang sangat kecil, jauh dari kelayakan.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan