COVID-19
Penerapan Protokol Kesehatan di Pesantren Masih Hadapi Tantangan Berat
Penerapan protokol kesehatan Covid-19 di pesantren hadapi tantangan berat. Penyebabnya, antara lain, mayoritas pesantren terbatas dalam menyediakan sarana prasarana pendukung, pendanaan, hingga sumber daya manusianya.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200616nik-foto-uji-cepat-santri-gontor1_1592307596.jpg)
Salah satu santri Pesantren Modern Gontor asal Sidoarjo mengikuti uji cepat Covid-19 di GOR Sidoarjo, Selasa (16/6/2020).
PONOROGO, KOMPAS — Penerapan protokol kesehatan untuk mencegah sebaran Covid-19 di sekolah berasrama, seperti pesantren, pada era adaptasi kebiasaan baru menghadapi tantangan yang tidak ringan. Penyebabnya, antara lain, mayoritas pesantren memiliki kemampuan terbatas dalam menyediakan sarana prasarana pendukung, pendanaan, hingga sumber daya manusianya.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Waryono dalam seminar daring Penerapan Protokol Kesehatan di Pesantren pada Era Adaptasi Kebiasaan Baru yang difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rabu (5/8/2020), mengatakan, mayoritas pesantren belum memiliki infrastruktur yang ideal. Contohnya, banyak yang kekurangan fasilitas mandi, mencuci, dan buang air besar.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Penerapan Protokol Kesehatan di Pesantren Masih Hadapi Tantangan Berat".
Baca Epaper Kompas