logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊBelajar Daring Belum Ciptakan ...
Iklan

Belajar Daring Belum Ciptakan Ikatan Emosional Guru dengan Murid

Tahun ajaran baru akan segera dimulai, tepatnya pada 13 Juli 2020. Pembelajaran jarak jauh berbasis daring diharapkan tetap bermakna bagi peserta didik.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-V_I2F4Kup_tymanUHpWGXug5Cc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Ffdcc4b53-c454-4019-a813-0abcba92d5aa_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Adhi Tiawarman (36) memberikan materi street dance genre hip hop kepada anak didiknya secara daring di O2danceshool, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (20/6/2020). Pemberian materi via daring menjadi pilihan paling realistis bagi sekolah tari ini kepada siswa-siswanya di tengah pandemi Covid-19 yang membatasi tatap muka secara fisik. Kelas daring diberikan sekali tiap akhir pekan agar insting menari siswa tetap terjaga. Pelajaran diberikan selama satu jam.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sejumlah kendala masih ditemui setelah tiga bulan pembelajaran jarak jauh atau PJJ berbasis daring diterapkan. Kendala ini diharapkan bisa segera diatasi agar pembelajaran bermakna.

Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo, pembelajaran disebut bermakna ketika ada ikatan emosional antara guru dan murid. Keakraban guru dengan murid penting untuk menggali potensi siswa, yakni menumbuhkan keterampilan berpikir dan berperilaku. Pembelajaran bermakna, selama ini, paling mungkin terjadi melalui pembelajaran tatap muka.

Editor:
khaerudin
Bagikan