logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊLansia Bukan Obyek Tapi Aset...
Iklan

Lansia Bukan Obyek Tapi Aset Bangsa

Warga lanjut usia rentan terpapar Covid-19 sekaligus tersisihkan akibat pembatasan sosial yang diterapkan. Upaya pemberdayaan terhadap mereka perlu dilakukan semua pihak.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/X-B0PgXVs-5Ic6Lve9t_xuHMeJo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F871b3f20-63a2-4e2f-97fd-ec176809b649_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Mansyur (73) membuat arang kayu di kawasan Pondok Benda, Tangerang Selatan, Banten, Senin (18/5/2020). Mansyur membuat arang kayu sejak tahun 1998. Satu karung arang dijual mulai Rp 35.000 hingga Rp 50.000.

JAKARTA, KOMPAS – Lanjut usia merupakan siklus kehidupan manusia yang tidak bisa dihindari dan merupakan proses alami yang pasti akan terjadi. Namun, menjadi lanjut usia bukan berarti tidak bisa berdaya dan produktif.

Oleh karena itu, upaya dan program-program konkret yang menyentuh langsung para lanjut usia (lansia) sehingga bisa tetap aktif dan produktif, harus dilakukan pemerintah dan semua pemangku kebijakan. Selain itu, cara pandang yang masih melihat bahwa lanjut usia adalah beban haruslah diubah

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan