logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊBerinovasi di Tengah Minimnya ...
Iklan

Berinovasi di Tengah Minimnya Koneksi

Pandemi Covid-19 menciptakan pengalaman baru bagi murid dan guru di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mereka tergagap-gagap ketika harus menerapkan pembelajaran jarak jauh daring dengan segala hambatannya.

Oleh
TIM KOMPAS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/a3wlw-vthste8wpu8AicOZmaH7w=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fed06f033-acf4-498b-a529-95993aa05279_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Siswa level 2 SD Islam Al Bayan mengerjakan soal penilaian akhir tahun secara daring di rumahnya di Kota Tangerang, Banten, Rabu (29/4/2020). Pelaksanaan ujian yang menentukan kenaikan kelas ini terpaksa dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19.

Pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19 menjadi persoalan serius bagi para siswa dan guru di daerah terpelosok. Di tengah minimnya alat komunikasi dan kuota data, para guru terus berupaya berkomunikasi dan menciptakan aktivitas belajar mengajar yang tidak membosankan.

Begitu kebijakan pembelajaran jarak jauh secara daring ditetapkan pertengahan Maret lalu, para guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Widya Mukti di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat kelabakan. ”Saya ingin semua siswa bisa mengikuti kegiatan belajar-mengajar, tetapi hampir seluruhnya tidak mampu. Kami juga tidak mungkin menyediakan gawai untuk setiap siswa. Kami tidak ada biaya,” kata Kepala SMK Widya Mukti Dadan Erawan, Jumat (1/5/2020).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan