logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊKartini Masa Kini di Tengah...
Iklan

Kartini Masa Kini di Tengah Pandemi

Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah perempuan yang menjadi kepala rumah tangga berusaha bertahan. Mereka tidak mengenal menyerah untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Ini gambaran Kartini masa kini.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor & Denty Piawai Nastitie
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RSeGTz_COV84-vBgJmTzwqWxxi0=/1024x623/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F3e76a14f-7978-4a3f-a072-0a8bab6bb978_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Para penjahit menyelesaikan pengerjaan masker kain untuk Gerakan Sejuta Masker Kain di tempat jahit milik Yane Ardian Racham di Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor, Senin (6/4/2020). Yane Ardian Racham yang merupakan istri dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto ini memprakarsai gerakan tersebut dengan tujuan mengajak masyarakat Kota Bogor sadar pentingnya menggunakan masker dalam menghadapi pandemi Covid-19. Masker kain ini juga memberdayakan sejumlah penjahit dan juga dikerjakan oleh ibu-ibu di seluruh kecamatan wilayah Kota Bogor yang memiliki keterampilan menjahit. Selain menjadi gerakan bersama menghadapi pandemi Covid-19, gerakan ini juga menjadi upaya kesadaran dan kemandirian warga.

Partini (43), warga Desa Dongko, Kecamatan Dongko, Trenggalek, Jawa Timur, merasakan betapa pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Selama ini dia mengelola usaha pembuatan batik shibori bersama sejumlah perempuan di lingkungannya. Hasilnya lumayan dan cukup untuk menghidupi dua putrinya, masing-masing berusia 18 tahun dan 9 tahun.

Namun, sejak virus korona baru mendera Indonesia, bahkan hingga ke pelosok desa, usaha Partini anjlok. Pesanan yang biasanya mengalir tiba-tiba berhenti. Sempat gagap, tapi dia tak menyerah.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan