logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKetika ”Kelas” Pindah ke Rumah
Iklan

Ketika ”Kelas” Pindah ke Rumah

Orangtua dengan segala profesinya kini dituntut mau disiplin memantau dan mendampingi anak mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh. Beberapa di antara mereka tidak siap dengan konsekuensi itu.

Oleh
Mediana/Kristi Dwi Utami/Vina Octavia/Zulkarnaini
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/g6BlwdT5AFatfWTdOf72tgTQ4xE=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200318_113816_1584525854.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Kayyisah Khazimah, siswa MIN 5 Banda Aceh, sedang belajar di rumah mengikuti paparan pelajaran yang dikirimkan guru melalui aplikasi Whatshapp, Rabu (18/3/2020).

Pandemi penyakit Covid-19 tiba-tiba mengubah segalanya. Dulu anak-anak belajar tenang-tenang saja di kelas di sekolah. Kini, demi mengurangi kerumunan yang rentan menyebarkan virus korona baru, kegiatan tatap muka di kelas  digeser menjadi belajar di rumah. Hanya saja, pelaksanaannya tak selalu mudah.

Selasa (17/3/2020) pagi yang cerah. Titi (33), seorang ibu rumah tangga di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, baru saja kelar mendampingi belajar Noura (5), anak sulungnya. Suasananya santai. Siswi kelas satu Madrasah Ibtidaiyah As Salaamah itu mengenakan baju bergambar Elsa, salah satu karakter di film Frozen. Katanya, biar lebih bersemangat.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan