logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊSulit Ditelusuri, Penyebab...
Iklan

Sulit Ditelusuri, Penyebab Bunuh Diri Beberapa Seniman

Ada stigma bahwa seniman dan pekerja kreatif rentan bunuh diri. Memang, ada beberapa seniman di Indonesia dan dunia yang bunuh diri. Namun, masih sulit untuk memastikan apa sesungguhnya penyebab bunuh diri mereka.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jbE7D_PIMZCIfEoec8xp9-b8rdo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FIMG_20200311_195444_1583937326.jpg
KOMPAS/MEDIANA

(Ki-ka) : Antropolog di Departement Kesehatan Global dan Kedokteran Sosial Harvard Medical School Byron Good (di layar), psikolog Nova Riyanti Yusuf, Direktur Personal Growth Ratih Ibrahim, dan pelukis Hana Madness dalam bedah buku Jelajah Jiwa Hapus Stigma:Autopsi Psikologis Bunuh Diri Dua Pelukis, Rabu (11/3/2020), di Jakarta. Buku itu karya Nova Riyanti Yusuf.

JAKARTA, KOMPAS--Upaya otopsi atas individu yang telah meninggal karena bunuh diri tidak akan mampu mengungkap alasan dibalik perbuatan itu. Ada serangkaian faktor internal dan eksternal yang menyebabkan individu secara psikis memutuskan bunuh diri.

Hal itu menjadi benang merah bedah buku Jelajah Jiwa, Hapus Stigma: Autopsi Psikologis Bunuh Diri Pelukis karya psikiater Nova Riyanti Yusuf, Rabu (11/3/2020), di Jakarta. Buku ini adalah disertasi yang dia buat sebagai syarat kelulusan menjadi dokter spesialis jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Kebanyakan masyarakat mengenal Nova sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 dan Ketua Dewan Pakar Badan Kesehatan Jiwa Indonesia.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan