logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPolres Flores Timur...
Iklan

Polres Flores Timur Mengidentifikasi Pelaku dan Provokator Perang Suku di Adonara

Polres Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, sedang mengidentifikasi pelaku dan provokator perang antara suku Kwaelaga dan suku Lama Tokan di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Flores Timur, yang menewaskan enam orang.

Oleh
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IM_a3qJ1k-KK4vYII03gGukrD-g=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fdaa4c976-d3ea-4e79-b52f-2a6faca52603_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Kabupaten Flores Timur terdiri dari Pulau Adonara, Pulau Solor, dan Pulau Flores bagian ujung timur. Pulau Adonara masuk dalam salah satu dari puluhan calon daerah otonomi baru yang masih mengalami moratorium saat Joko Widodo menjadi presiden.

ADONARA, KOMPAS β€” Kepolisian Resor Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, sedang mengidentifikasi pelaku dan provokator perang antara suku Kwaelaga dan suku Lama Tokan di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Flores Timur, yang menewaskan enam orang. Kasus ini berawal dari perebutan tanah di Wulen Watan Pantai Bani Desa Baobage, Kecamatan Witihama. Masalah tanah di Adonara hanya bisa diselesaikan secara hukum adat.

Kepala Polres Flores Timur Ajun Komisaris Besar Dennys Abraham yang berada di lokasi, Jumat (6/3/2020), mengatakan, enam jenazah yang tewas dalam perang suku sedang dalam proses pemakaman.

Editor:
agnespandia
Bagikan