Perempuan di Tanah Air Diajak Bergerak Melawan Intoleransi

KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Suasana pembacaan Deklarasi ”Warga Perempuan Bergerak” di Jakarta, Selasa (3/7/2018). Deklarasi dibacakan secara bergantian (dari kiri ke kanan) Arimbi Heroepoetri (Pusat Kajian dan Pengembangan Berdikari), Lely Zaelani (Hapsari, Sumatera Utara), Selly Martini (Rumpun, Bandung), Livia Iskandar (Komunitas Insan Psikologi Indonesia), dan Sabrina T Fitrianti (Koordinator Warga Perempuan Bergerak).

JAKARTA, KOMPAS — Praktik intoleransi semakin mengkhawatirkan. Tidak hanya menimbulkan keresahan, kecurigaan, dan mengancam keamanan, sikap itu mudah memecah belah komunitas hingga kebencian terhadap kaum minoritas. Ironisnya, hal itu kini rentan mulai masuk ke anak-anak.

Prihatin terhadap kondisi itu, sejumlah perempuan dari berbagai latar belakang profesi di Jakarta dan sejumlah daerah mengajak semua perempuan di Tanah Air untuk bergerak bersama. Tujuannya, menangkal segala kegiatan dan penyebaran paham intoleransi dan radikalisme di tengah masyarakat.