Gerakan Perempuan Hadapi Ancaman Serius
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun ada sejumlah pencapaian di bidang politik dan hukum, selama 20 tahun reformasi gerakan perempuan di Tanah Air masih diwarnai berbagai tantangan di berbagai bidang. Bahkan bidang budaya mengalami ancaman paling serius karena norma-norma intoleran mewarnai kurikulum pendidikan, termasuk pengajaran sastra, seni, dan kemanusiaan direduksi dalam pengajaran agama yang intoleran.
“Impian untuk membangun budaya politik baru berlandaskan etika kepedulian justru sedang menghadapi tantangan berat oleh sikap intoleran dan egoisme kelompok, politik brutal, dan devide et impera (pecah belah), korup, dan maraknya teror bom bunuh diri yang menggunakan perempuan dan anak sebagai martir,” ujar Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Azriana Manalu, Minggu (20/5/2018), di Jakarta.