logo Kompas.id
Di Balik BeritaHari-hari Seusai ”Kompas”...
Iklan

Hari-hari Seusai ”Kompas” Dibredel via Telepon

Tanggal 6 Februari, 44 tahun yang lalu, harian ”Kompas” terbit kembali setelah selama dua minggu dibredel oleh pemerintah Orde Baru. Meski tidak terbit, wartawannya tetap liputan.

Oleh
Jimmy S Harianto
· 1 menit baca
Peringatan 12 Tahun Tritura di Jakarta, Senin (8 Januari 1978) dilaksanakan di tiga tempat, yaitu Universitas Indonesia, Gelanggang Mahasiswa Kuningan, dan Taman Makam Umum Tanah Kusir, Jakarta. Selain itu, para mahasiswa juga mendatangi Gedung MPR/DPR/DPD dan diterima oleh Ketua DPR/MPR Adam Malik.
Kompas/Valens Doy

Peringatan 12 Tahun Tritura di Jakarta, Senin (8 Januari 1978) dilaksanakan di tiga tempat, yaitu Universitas Indonesia, Gelanggang Mahasiswa Kuningan, dan Taman Makam Umum Tanah Kusir, Jakarta. Selain itu, para mahasiswa juga mendatangi Gedung MPR/DPR/DPD dan diterima oleh Ketua DPR/MPR Adam Malik.

Setelah dua minggu dibredel, kabar kepastian harian Kompas boleh terbit kembali diterima lewat telepon. Pesan diterima langsung oleh Pemimpin Redaksi Jakob Oetama pada hari Sabtu, 4 Februari 1978 pukul 16.00 WIB. Namun, Kompas baru terbit kembali hari Senin (6/2/1978) karena pada masa itu Kompas tidak terbit di hari Minggu.

Kabar lewat telepon ini sama seperti saat larangan terbit disampaikan pada 20 Januari 1978 pukul 20.25. Larangan mulai berlaku keesokan harinya, 21 Januari 1978. Saat telepon diterima, sebagian berita yang akan terbit sudah mulai di-lay out.

Editor:
SRI REJEKI
Bagikan