Iklan
Sepucuk Amplop di Taman
Aku menimbang-nimbang, memandangi amplop di tanganku. Tidak terlalu berat, juga tidak terlalu ringan, sehingga tidak mudah terseret angin. Bagaimana kalau isinya sesuatu yang berharga?
Di taman ini, kata-kata yang belum sempat diutarakan menemukan tempat berkumpul, dan memilih takdirnya menjadi kenangan. Melekat pada warna daun-daun yang mencoba bertahan melawan musim, hijau dan menguning, kemudian menyerah oleh angin yang menggugurkannya.
Aku menemukannya pagi itu di cuaca yang mulai dingin, tetapi hujan tak kunjung turun. Sepucuk amplop tergeletak di bangku, mengurungkan niatku untuk langsung duduk. Aku memandangi sekitar, mencoba mencari isyarat untuk menemukan pemiliknya.