logo Kompas.id
β€Ί
Deskβ€ΊPara Penghuni Terakhir
Iklan

Para Penghuni Terakhir

Ancaman hilangnya wilayah pesisir ada di di depan mata. Solusi adaptif terhadap kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah diperlukan supaya tak ada lagi cerita penghuni terakhir dari kampung di wilayah pesisir.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI/M PUTRI ROSALINA/ALBERTUS KRISNA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wyyVPhZsayzH2Gw6Y2zLiOmxWM8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F142fb097-553d-4e1e-a891-eca3763c8762_jpg.jpg
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Salam (76), warga Desa Pantai Bahagia, saat ditemui pada Rabu (28/7/2021) siang. Salam dan istrinya, Ocah, menjadi penghuni terakhir Kampung Enclek, yang kini telah ditinggalkan warganya akibat tergenang air laut secara permanen.

Lokasi rumah Salam (76) bisa dibilang agak terpisah dari jalan utama Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Salam sebenarnya bukan warga Kampung Beting. Bersama istrinya, Ocah, Salam adalah penghuni terakhir kampung yang kini sudah tenggelam dan hilang. Kampung Enclek namanya.

Editor:
puterirosalina
Bagikan