logo Kompas.id
CerpenWayang Kulit
Iklan

CERPEN DIGITAL

Wayang Kulit

Bapak adalah seorang dalang. Sebagai seorang dalang, karier Bapak tidak begitu bagus. Walau demikian, menurutku, Bapak adalah dalang yang sangat hebat. Aku selalu ikut dalam setiap acara Bapak mendalang.

Oleh
Nando Gloria
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/TzeuX30lzu-5WuP9Urgvean-lFA=/1024x899/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211210-ILUSTRASI-CERPEN-SABTU-Wayang-Kulit_1639066079.jpg
Kompas

Supriyanto

Setelah sekian lama, akhirnya hari ini datang juga. Hari di mana aku akhirnya bisa mewujudkan cita-citaku. Peresmian galeri wayang kulit milikku ini akan menjadi titik balik dari karierku sebagai seorang seniman perajin wayang kulit. Akan aku tunjukan kepada semua orang bahwa tidak selalu seni tradisional itu membosankan dan tidak menarik. Begitu pikirku awalnya, tapi entah mengapa sejak pemotongan pita, justru aku merasa ada yang kurang, tapi entah apa. Kupandangi pajangan wayang kulit di depanku. Ini adalah wayang kulit pertama yang diberikan Bapak kepadaku, hasil karya tangannya sendiri. Rama, seperti namaku.

Bapak adalah seorang dalang. Sebagai seorang dalang, karier Bapak tidak begitu bagus. Walau demikian, menurutku, Bapak adalah dalang yang sangat hebat. Aku selalu ikut dalam setiap acara Bapak mendalang, selalu ada perasaan yang berbeda setiap aku melihat Bapak mendalang dibandingkan dengan dalang lainnya. Seakan-akan wayang yang Bapak mainkan memiliki ikatan yang kuat dengan Bapak.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan